Abstract
Saat Indonesia menghadapi krisis multi-dimensi sejak era akhir rezim Soeharto, banyak pakar,
cendekiawan, serta kalangan intelektual dari dalam maupun luar negeri yang mencoba menemukan solusi
dan jalan keluarnya. Setiap pakar menemukan obat mujarab 'krisis' itu berdasarkan kompetensi dan
ekspertisi masing-masing. Pakar agama mengajukan 'pertobatan nasional' sebagai solusi, sementara pakar
sosio-politik mengajukan 'reformasi', 'revolusi', atau 'transformasi'. Semuanya melandasi alternatif
pilihannya dengan argumentasi masing-masing pula. Kali ini penulis ingin mengajukan suatu alternatif
jalan-keluar, yang dengannya diharapkan Indonesia mampu keluar dari krisis multi-dimensi itu. Solusi yang
ditawarkan penulis berasal dari khazanah klasik tanah-airnya sendiri. Solusi krisis di negeri ini, hemat
penulis, harus digali dari warisan aslinya sendiri, yang disebutnya sebagai 'kosmologi adat' atau 'sistem
kosmik adat'.