Abstract
Artikel ini dilatarbelakangi oleh beberapa kesalahan pembacaan terhadap Nietzsche mengenai ide tentang kematian Tuhan. Kesalahan tersebut terletak pada upaya apologetis untuk mempertahankan eksistensi Tuhan yang telah mati. Tentu saja seluruh upaya tersebut akan selalu gagal jika kematian Tuhan dipahami melulu dalam kerangka teologis, karena pada akhirnya akan terjerembab kembali ke dalam asumsi metafisis yang sedari awal telah ditolak oleh Nietzsche. Tulisan ini merupakan suatu penawaran cara pandang baru terhadap ide tentang ‘kematian Tuhan’ dalam kaitannya dengan logika, bahasa, dan metafisika sebagai pokok penting dalam diskursus filosofis. Dengan memahami seluruh dasar argumentasi tersebut diharapkan tidak ada lagi upaya yang ceroboh untuk kembali menghidupkan Tuhan yang kematiannya begitu niscaya.