FENOMENA HAMPIR BUNUH DIRI: SEBUAH DILEMA KOLEKTIVIS ANTARA KEHIDUPAN DAN MORALITAS

Abstract

Dalam novel klasik Crime and Punishment, Fyodor Mikhailovich Dostoevsky secara artistik dan dengan sengaja menggambarkan penderitaan mental dan dilema moral Rodion Romanovich Raskolnikov, seorang mantan mahasiswa hukum muda yang intelek dan simpatik yang tinggal di daerah kumuh Saint Petersburg [1]. Konflik batin Raskolnikov muncul demi kepentingan kemanusiaannya ketika melihat kehidupan yang menyedihkan di sekelilingnya, mengarah pada sikap utilitarian-altruistik terkait pembenaran atas kejahatannya [2]: “Mengapa tidak membunuh rentenir tua yang malang, rakus, dan “tidak berguna” lalu menggunakan dananya untuk meringankan penderitaan manusia?” Dengan pemikiran itu di dalam pikirannya, Raskolnikov bertekad untuk melakukan pembunuhan tetapi ia segera kewalahan oleh rasa bersalahnya. Sudah lebih dari satu abad sejak novel ini pertama kali diterbitkan. Namun, masih banyak orang yang memiliki penderitaan mental dan dilema moral seperti yang dihadapi Raskolnikov. Sebagai manusia, penyakit merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari namun ingin dihindari oleh semua orang, terutama penyakit yang bersifat fatal seperti kanker, penyakit jantung, infeksi pernafasan, dll. Beberapa diantaranya dapat disembuhkan, dan beberapa tidak. Namun, bagi masyarakat yang mengalami kemiskinan, uang adalah alasan utama yang membuat sebagian besar penyakit serius menjadi “tidak dapat disembuhkan”. Kenyataan pahitnya adalah semakin serius sebuah penyakit, semakin mahal pula biaya pengobatannya. Baik pasien dengan penyakit serius maupun keluarga mereka perlu melakukan pengorbanan yang signifikan untuk membiayai tingginya biaya pengobatan dan perawatan, yang dapat mendorong mereka ke dalam kemiskinan. Jika perawatan medis tidak lagi terjangkau, maka rumah sakit kemungkinan akan “memulangkan” pasiennya ke rumah sehingga mereka dapat menghabiskan saat-saat terakhir hidup mereka dekat dengan orang yang mereka cintai. Pasien non-lokal, miskin, dan tidak memiliki asuransi memiliki sekitar 70% kemungkinan untuk menjadi miskin akibat menjangkau layanan kesehatan [3].

Author Profiles

Minh-Hoang Nguyen
Phenikaa University
Sari Ni Putu Wulan Purnama
Widya Mandala Surabaya Catholic University

Analytics

Added to PP
2024-02-27

Downloads
67 (#91,203)

6 months
67 (#67,669)

Historical graph of downloads since first upload
This graph includes both downloads from PhilArchive and clicks on external links on PhilPapers.
How can I increase my downloads?