Results for 'Antroposentrisme'

Order:
  1. Status Manusia dalam Antroposen.Rangga Kala Mahaswa - 2019 - Cogito: Jurnal Mahasiswa Filsafat 5 (2):93-108.
    Artikel ini akan membahas perdebatan dan status manusia dalam Antroposen. Antroposen secara populer dikenal sebagai bagian dari rentang skala waktu geologis ketika aktivitas manusia dianggap memiliki pengaruh secara global pada sistem geologi bumi. Akan tetapi, hanya Holosen yang masih dipertahankan secara formal hingga saat ini. Tesis Antroposen membawa pro dan kontra di antara peneliti geologi. Mereka yang mendukung Antroposen tetap bersikukuh bahwa Antroposen nyata dan perlu untuk diratifikasi. Sedangkan bagi mereka yang kontra justru menganggap, Antroposen hanya gairah spekulasi yang tidak (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2.  4
    Hiposubjektivitas Timothy Morton: Sebuah Tawaran Filsafat Manusia di Era Antroposen.Devananta Rafiq - 2024 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 20 (2):293-327.
    Melalui pandangan Timothy Morton tentang ‘hiposubjektivitas’, artikel ini mencoba memberikan alternatif baru terhadap filsafat manusia yang tidak antroposentris. Antroposentrisme sendiri merupakan paradigma yang memberikan keistimewaan bagi manusia secara kosmologis, epistemik, dan aksiologis. Pandangan alternatif penting karena krisis lingkungan skala besar sedang terjadi dengan akibat kehidupan pada biosfer terancam punah hingga memunculkan usulan klasifikasi waktu geologis baru: dari kala Holosen menjadi Antroposen. Secara ironis, kala Antroposen menunjukkan di satu sisi kebenaran premis antroposentris bahwa kedigdayaan manusia telah berhasil mengintervensi kondisi non-manusia, (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3. Kosmovisi dan Realitas: filosofi masing-masing.Roberto Thomas Arruda - 2024 - Terra à Vista.
    Kosmovisi Adalah Istilah yang seharusnya berarti seperangkat fondasi yang darinya muncul pemahaman sistemik tentang Alam Semesta, komponen-komponennya sebagai kehidupan, dunia tempat kita hidup, alam, fenomena manusia, dan hubungan mereka. Oleh karena itu, ini adalah bidang filsafat analitis yang disuplai oleh ilmu pengetahuan, yang tujuannya adalah pengetahuan yang terkumpul dan berkelanjutan secara epistemologis tentang segala sesuatu yang ada dan terkandung dalam diri kita, yang mengelilingi kita, dan yang berhubungan dengan kita dengan cara apa pun. Ini adalah sesuatu yang sama tuanya dengan (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark