After years of neglect, alienation has again reached the agenda of critical thought. In my case, I recognize alienation as a challenge for education in contemporary societies. To obtain conceptual resources to overcome this challenge, I have revisited the comprehensive 20 th century discussion of alienation. Today, alienation is naturally discussed as an existential condition of human being, but still in the 1980s, there was a strong Marxist current that claimed alienation to be implied by capitalism, in particular by the (...) institution of private property and the social division of labor, and that alienation therefore should be criticized as part of the critique of capitalism and political economy and possibly overcome. Today, under the hegemony of neo-liberal capitalism, this critical and processual concept of alienation is more relevant than ever. Hence, in the present work I argue that the basic logic of Marx's idea of alienation still has critical potential. The argument forms a long engagement with mainly 20 th century literature, departing from the very idea of capitalism, considering the ideas of history, education and democracy, discussing how to distinguish and translate key terms, considering why alienation became an object of controversy among Marxists, offering an interpretation of Marx's critique relevant for contemporary society, thus considering alienation a consequence of working under conditions of private property, i.e. being a human being in a capitalist society, and finally presenting Marx's idea of communism as relevant to the contemporary educational agenda. (shrink)

Hedonisme merupakan permasalahan yang cukup mendasar di dalam masyarakat, khususnya di Indonesia. Terdapat beberapa dampak buruk yang dihasilkan oleh hedonisme seperti kemiskinan, permasalahan hutang-piutang, dan konflik sosial. Dengan tingkat pendapatan yang tidak sesuai dengan tingkat pengeluaran seseorang, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kondisi finansial seseorang. Teori ekonomi marxisme—yang dipelopori oleh Karl Marx melalui salah satu bukunya yang berjudul Das Kapital—membantu kita untuk memahami lebih lanjut tentang pertimbangan logis ketika melakukan konsumsi dan memaksimalkan utilitas untuk memenuhi kepentingan kolektif. Kapitalisme menciptakan dorongan (...) yang cukup radikal di dalam aktivitas konsumsi seseorang, di mana dengan adanya analisa Law Diminishing Marginal Utility, para kapitalis akan dengan mudah untuk membuat inovasi baru sehingga dapat menghasilkan komoditas baru yang dengan sengaja diposisikan sebagai komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Debt to Income Ratio yang menjadi salah satu rasio untuk mengukur kewajiban dan pendapatan entitas dapat digunakan sebagai langkah untuk mencegah atau memperlambat perkembangan budaya hedonisme dan menimbulkan kesadaran kolektif di tengah-tengah sistem kapitalisme yang cukup kacau. (shrink)