Results for 'relasi'

9 found
Order:
  1. Relasi agama Dan sains dalam pandangan Mehdi golshani.Syarif Hidayatullah - 2017 - Jurnal Filsafat 27 (1):65-90.
    The Research aims to know: How about Mehdi Golshani’s thoughts on relationship between science and religion?, and, How about relevancy Mehdi Golshani’s thoughts for developing of science and religion scientifically. So, the material object of the research is Golshani’s thoughts on relationship between science and religion that is studied with using epistimology as it’s the formal object. Results of the research that: firtsly, Golshani used terms of “the sacred sciences” and “the secular sciences” for understanding to relationship between the science (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2. Relasi Filsafat dan Agama.Syarif Hidayatullah - 2006 - Jurnal Filsafat 16 (2):128-148.
    There are two main issues in this article, namely: firstly, is about major distinction of the concept of knowledge truth in philosophy and religion, and, secondly, is about relation between philosophy and religion. In the first issue, it is mentioned that although philosophy and religion are similarly in creation norms truth and false, but the both are differently in determining its criteria. Religion, on the side, determines these criteria based on wahyu, so it results the true or absolute truth. On (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3. Hidup di Antara Batas: Relasi Hewan dan Manusia.Ni Nyoman Oktaria Asmarani - 2018 - BALAIRUNG: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Indonesia 1 (2):166-174.
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4. ISLAM PROGRESIF, MARXISME, DAN TAN MALAKA (Analisis Relasi Eksternalitas).Tohis Reza Adeputra - 2023 - Jinsa: Jurnal Interdisipliner Sosiologi Agama 3 (2):1-10.
    This article examines the relationship between progressive Islam, Marxism, and Tan Malaka. Progressive Islam is one of the new movements in contemporary Islamic dynamics. Marxism is a tradition of thought. Tan Malaka is one of the Muslim leaders who uses the tradition of Marxism in every thought and struggle. This article uses the method of philosophy with the technique of historical-factual study of figures. Data analysis uses the concept of externalization from the sociological theory of knowledge. The result is that (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  5. Object-Oriented Philosophy Graham Harman.Muhammad Unies Ananda Raja - 2017 - Cogito 4 (1):5-19.
    Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan asumsi dasar dari filsafat Graham Harman (1968– ) yang disebut dengan Object-Oriented Philosophy. Latar belakang pemikiran Harman adalah kritiknya terhadap tendensi filsafat barat yang cenderung menjelaskan realitas secara problematis dengan dua cara, yakni mereduksi objek ke unit terkecil (undermining) atau menolak unifikasi objek dalam satu hal (overmining). Masalah dari kecenderungan pertama adalah ketidakmampuan menjelaskan kemunculan dan ketahanan objek, sedangkan masalah kecenderungan kedua adalah ketidamampuan menjelaskan perubahan objek. Untuk mengatasi dua kecenderungan tersebut, Harman mengembangkan pemikiran tentang (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  6. Ekofeminisme dalam Antroposen: Relevankah?: Kritik terhadap Gagasan Ekofeminisme.Ni Nyoman Oktaria Asmarani - 2018 - BALAIRUNG: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Indonesia 1 (1):126-143.
    Sikap kritis terhadap krisis ekologi yang berdampak buruk pada perempuan telah dimulai oleh Francoise d’Eaubonne dalam bukunya La Feminsme au la Mort (1974). Inilah awal terminologi ekofeminisme diperkenalkan. d’Eaubonne mengungkapkan adanya keterkaitan yang erat antara penindasan terhadap perempuan dan penindasan terhadap alam yang berakar pada kultur patriarki. Dalam sistem ini, perempuan menempati konstruksi posisi yang sama dengan alam yaitu sebagai objek, bukan subjek. Ekofeminisme kemudian lahir untuk memecahkan masalah kehidupan manusia dengan alam yang berangkat dari pengalaman perempuan dan menjadikannya sebagai (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark   1 citation  
  7.  88
    Hiposubjektivitas Timothy Morton: Sebuah Tawaran Filsafat Manusia di Era Antroposen.Devananta Rafiq - 2024 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 20 (2):293-327.
    Melalui pandangan Timothy Morton tentang ‘hiposubjektivitas’, artikel ini mencoba memberikan alternatif baru terhadap filsafat manusia yang tidak antroposentris. Antroposentrisme sendiri merupakan paradigma yang memberikan keistimewaan bagi manusia secara kosmologis, epistemik, dan aksiologis. Pandangan alternatif penting karena krisis lingkungan skala besar sedang terjadi dengan akibat kehidupan pada biosfer terancam punah hingga memunculkan usulan klasifikasi waktu geologis baru: dari kala Holosen menjadi Antroposen. Secara ironis, kala Antroposen menunjukkan di satu sisi kebenaran premis antroposentris bahwa kedigdayaan manusia telah berhasil mengintervensi kondisi non-manusia, tetapi (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  8. Pandangan Alkitab Terhadap Seks Sebagai Landasan Iman Kristen.Davidming Ming - 2021 - Jurnal Teologi Cultivation 5 (1):36-51.
    Dunia sekarang ini terus mengalami perubahan termasuk pandangan orang terhadap masalah seks. Beberapa persoalan yang muncul adalah: Apakah yang dimaksud dengan pendidikan? Seks dalam dunia keberdosaan? Bagaimanakah Relasi Pendidikan Seks sebagai Landasan Iman Kristen? Jawabnya:(1) Pandangan Alkitab tentang pendidikan seks adalah merupakan karya Allah pada diri manusia sejak diciptakan.(2) Seks adalah sesuatu yang sakral sebagaiman Allah melembagakan pernikahan pertama kali di Eden.(3) Pendidikan seks dapat direlasikan dengan doktrin kekudusan sebagai landasan iman Kristen sebagai beriku: Pertama, perlunya dikembangkan pendidikan kekudusan (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  9. Manajemen, Job Enrichment, dan Eksploitasi Kelas Pekerja : Refleksi Filsafat Kritis Neo-Marxist.Nirwana Aditya & Melany Melany - 2022 - In Pratikto Heri & Winarno Agung, Filsafat : Based on Comprehensive Study in Management. Literasi Nusantara. pp. 1-20.
    Job enrichment atau pengayaan pekerjaan, merupakan salah satu prinsip dalam manajemen, khususnya di bidang manajemen sumber daya manusia, yang hadir dengan sebuah klaim : bahwa hal ini dilakukan dengan tujuan agar pekerja merasa pekerjaannya lebih bermanfaat, lebih menarik, dan lebih menantang serta menyenangkan. Pertanyaan yang muncul dalam situasi yang sensitif terhadap kelas sosial adalah; apakah job enrichment benar-benar memberikan kesempatan bagi manusia untuk berkembang (dan oleh karenanya menjadi terbebaskan), atau hanya sekadar istilah pengganti untuk “eksploitasi”? Dengan pendekatan filsafat Neo-Marxist, makalah (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark