Results for 'Besnik Pula'

4 found
Order:
  1.  77
    FENOMENA HAMPIR BUNUH DIRI: SEBUAH DILEMA KOLEKTIVIS ANTARA KEHIDUPAN DAN MORALITAS.Ni Putu Wulan Purnama Sari, Minh-Hoang Nguyen & Ruining Jin - manuscript
    Dalam novel klasik Crime and Punishment, Fyodor Mikhailovich Dostoevsky secara artistik dan dengan sengaja menggambarkan penderitaan mental dan dilema moral Rodion Romanovich Raskolnikov, seorang mantan mahasiswa hukum muda yang intelek dan simpatik yang tinggal di daerah kumuh Saint Petersburg [1]. Konflik batin Raskolnikov muncul demi kepentingan kemanusiaannya ketika melihat kehidupan yang menyedihkan di sekelilingnya, mengarah pada sikap utilitarian-altruistik terkait pembenaran atas kejahatannya [2]: “Mengapa tidak membunuh rentenir tua yang malang, rakus, dan “tidak berguna” lalu menggunakan dananya untuk meringankan penderitaan manusia?” (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2. Return to The Cosmic Adat to Solve The Chaotic Present.Ferry Hidayat - 2005 - Bina Widya 16 (3):249-260.
    Saat Indonesia menghadapi krisis multi-dimensi sejak era akhir rezim Soeharto, banyak pakar, cendekiawan, serta kalangan intelektual dari dalam maupun luar negeri yang mencoba menemukan solusi dan jalan keluarnya. Setiap pakar menemukan obat mujarab 'krisis' itu berdasarkan kompetensi dan ekspertisi masing-masing. Pakar agama mengajukan 'pertobatan nasional' sebagai solusi, sementara pakar sosio-politik mengajukan 'reformasi', 'revolusi', atau 'transformasi'. Semuanya melandasi alternatif pilihannya dengan argumentasi masing-masing pula. Kali ini penulis ingin mengajukan suatu alternatif jalan-keluar, yang dengannya diharapkan Indonesia mampu keluar dari krisis multi-dimensi (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3. Filsafat Kok Menjajah: Suatu Kajian Politik Filsafat.Ferry Hidayat - 2019 - In Prosiding Simposium Filsafat Politik dan Anti Politik. Jakarta: Masyarakat Filsafat Indonesia (MFI), Program Studi Falsafah dan Agama, Universitas Paramadina, Jakarta. pp. 216-227.
    Filsafat bukanlah seperti yang selama ini dipahami dan dimengerti. Ia bukanlah satu disiplin berpikir, apalagi asketisme bernalar, yang kedap-politis. Nyatanya, filsafat lahir dari silang-sengkarut politis antar-filsafat dalam momen dan ruang historis yang terus berubah. Filsafat sang pemenang (philosophy of the dominator) akan mengangkangi dan menjajah filsafat sang kalah (philosophy of the dominated). Kajian politis atas filsafat-filsafat dunia masih terbilang jarang, untuk tidak mengatakan belum pernah ada. Termasuk kajian yang jarang tersebut adalah kajian yang ditulis Enrique Dussel (lahir 1934). Dalam buku (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4. Review dari ‘ Metafilosofi Wittgenstein’ (Wittgenstein’s Metaphilosophy) oleh Paul Horwich 248p (2013) (review revisi 2019). [REVIEW]Michael Richard Starks - 2020 - Selamat Datang di Neraka di Bumi: Bayi, Perubahan Iklim, Bitcoin, Kartel, Tiongkok, Demokrasi, Keragaman, Disgenik, Kesetaraan, Peretas, Hak Asasi Manusia, Islam, Liberalisme, Kemakmuran, Web, Kekacauan, Kelaparan, Penyakit, Kekerasan, Kecerdasan Buatan,.
    Horwich memberikan analisis baik Wittgenstein (w) dan merupakan sarjana W terkemuka, tetapi dalam pandangan saya, mereka semua jatuh pendek dari apresiasi penuh, seperti yang saya jelaskan di length dalam tinjauan ini dan banyak lainnya. Jika seseorang tidak mengerti W (dan sebaiknya Searle juga) maka saya tidak melihat bagaimana seseorang bisa memiliki lebih dari pemahaman yang dangkal filsafat dan urutan yang lebih tinggi berpikir dan dengan demikian dari semua perilaku kompleks (psikologi, Sosiologi, antropologi, sejarah, sastra, masyarakat). Singkatnya, W menunjukkan bahwa ketika (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark