Abstract
Deskripsi pemikiran Adorno terhadap fenomena ekonomi memberi isyarat bahwa neoliberalisme bisa dibongkar. Neoliberalisme mempresentasikan diri dalam wujud rasional. Neoliberalisme sangat meyakinkan dan tampak alamiah berdasarkan klaim bahwa pasar dapat mengatur diri (self-regulating market). Klaim tersebut membuat neoliberalisme dalam perkembangannya dianggap sebagai koordinasi masyarakatyang memiliki rasionalitas. Bagi Adorno sejarah tentang sesuatu yang alamiah selalu berdasarkan pada mitos. Kapitalisme menurutnya adalah fakta sosial yang tidak natural. Penulis berkesimpulan bahwa neoliberalisme adalah fenomena yang tidak natural. Kapitalisme dan neoliberalisme hanya tampak alamiah. Mitoslah yang membentuk kepercayaan bahwa sesuatu alamiah dan merupakan pokok dari sejarah. Adorno menolak pandangan tersebut dengan menyatakan bahwa sejarah mesti dimengerti secara kritis sebagai kemampuan manusia untuk mengonstitusikan bentuk sosial yang baru dalam relasinya dengan alam itu sendiri.
Bagian berikutnya dari artikel ini membahas bagaimana neoliberalisme bekerja lewat distorsi komunikasi dalam sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi, budaya dan politik. Demokrasi mengalami erosi pada substansinya. Rakyat kehilangan kemampuannya untuk berkomunikasi mengorganisir kehidupan bersamanya. Rakyat secara umum cenderung ikut terseret dalam arus neoliberalisasi. Kesadaran kritis melemah dan terdapat potensi hilangnya kedaulatan rakyat atas politik dan ekonomi.