Results for 'Corentin Segalas'

16 found
Order:
  1. Open Science Saves Lives: Lessons from the COVID-19 Pandemic.Lonni Besançon, Nathan Peiffer-Smadja, Corentin Segalas, Haiting Jiang, Paola Masuzzo, Cooper Smout, Maxime Deforet & Clémence Leyrat - 2020 - bioRxiv 2020 (8):1-19.
    In the last decade Open Science principles, such as Open Access, study preregistration, use of preprints, making available data and code, and open peer review, have been successfully advocated for and are being slowly adopted in many different research communities. In response to the COVID-19 pandemic many publishers and researchers have sped up their adoption of some of these Open Science practices, sometimes embracing them fully and sometimes partially or in a sub-optimal manner. In this article, we express concerns about (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark   5 citations  
  2. Schopenhauer and the Empirical Confirmations of Philosophy.Marco Segala - 2010 - Idealistic Studies 40 (1-2):27-41.
    This paper focuses on Schopenhauer’s On the Will in Nature (1836), a book which is generally underestimated by scholars interested in Schopenhauer’sphilosophy. This essay analyses its genesis in Schopenhauer’s manuscripts, examines its role in Schopenhauer’s thought and its relationship with The World asWill and Representation, and locates its content and meaning with reference to the philosophical and scientific context. Aim of the article is a better understanding of Schopenhauer’s treatise, and such a scope is pursued by accurate insight of its (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark   1 citation  
  3. A deontic perspective on organizational citizenship behavior toward the environment: The contribution of anticipated guilt.Nicolas Raineri, Corentin Hericher, Jorge Humberto Mejía-Morelos & Pascal Paillé - 2022 - Business Ethics, the Environment and Responsibility 31 (4):923-936.
    This study draws on deontic justice theory to examine an unexplored socioemotional micro-foundation of corporate social responsibility (CSR), namely anticipated guilt, in an effort to improve our understanding of employees’ moral reactions to their organization’s CSR. We empirically investigate whether environmental CSR induces anticipated guilt (i.e., concerns about future guilt for not contributing to organizational CSR) leading to organizational environmental citizenship behavior. We also consider two boundary conditions related to the social nature of anticipated guilt: line manager support for the (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4. The Conception of stasis and pleonexia in Pseudo-Pythagorean Writings: Platonic Influences and Bricolages.Corentin Voisin - 2021 - Philosophical Journal of Conflict and Violence 2 (V):53-70.
    The polis, as a gathering of various citizens, may be threatened by discord and finally may collapse because of the stasis, the internal conflict between different groups of people with diverging interests. This scheme is tackled by Plato in Gorgias, and more thoroughly in the Republic. Both dialogues were a source of inspiration for the pseudo-Pythagorean writings which flourished between the second half of the 4th century B.C. and the Hellenistic period. Among them, the treaties attributed to Kleinias, Metopus, Theages, (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  5.  23
    Hiposubjektivitas Timothy Morton: Sebuah Tawaran Filsafat Manusia di Era Antroposen.Devananta Rafiq - 2024 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 20 (2):293-327.
    Melalui pandangan Timothy Morton tentang ‘hiposubjektivitas’, artikel ini mencoba memberikan alternatif baru terhadap filsafat manusia yang tidak antroposentris. Antroposentrisme sendiri merupakan paradigma yang memberikan keistimewaan bagi manusia secara kosmologis, epistemik, dan aksiologis. Pandangan alternatif penting karena krisis lingkungan skala besar sedang terjadi dengan akibat kehidupan pada biosfer terancam punah hingga memunculkan usulan klasifikasi waktu geologis baru: dari kala Holosen menjadi Antroposen. Secara ironis, kala Antroposen menunjukkan di satu sisi kebenaran premis antroposentris bahwa kedigdayaan manusia telah berhasil mengintervensi kondisi non-manusia, tetapi (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  6. Philosophyzing Moderasi Beragama (Pembacaan Filsafat Ilmu).Tohis Reza Adeputra, Habibie Adlan Ryan & Manese Rohit Mahatir - 2023 - In Arhanuddin Salim, Wawan Hermawan, Rosdalina Bukido, Mardan Umar, Nuraliah Ali, Muh Idris, Evra Willya, Acep Zoni Saeful Mubarok, Ari Farizal Rasyid, Nasruddin Yusuf, Reza Adeputra Tohis, Adlan Ryan Habibie, Rohit Mahatir Manese, Ahmad Bustomi, Siti Inayatul Faizah, Rafiud Ilmudinulloh, Telsy F. D. Samad, Mokh Iman Firmansyah, Maulidya Nisa, Ainur Alam Budi Utomo, Abdurrahman Wahid Abdullah, Abdullah Botma, Edi Gunawan, Syahrul Mubarak Subeitan, Mulida Hayati, Usup Romli, Salma Nafisah, Rohmatul Faizah & Nur Azizah (eds.), Moderasi Beragama: Implementasi dalam Pendidikan, Agama dan Budaya Lokal. Malang: Penerbit Selaras Media Kreasindo.
    Moderasi beragama merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Untuk itu, segala upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan Moderasi beragama dalam berbagai bentuk perlu dilakukan. Kami menyambut baik kehadiran buku Moderasi Beragama: Implementasi dalam Pendidikan, Agama dan Budaya Lokal, yang ditulis oleh akademisi dari berbagai perguruan tinggi ini. Karena kehadiran buku ini menjadi salah satu bagian penting dalam memperkuat pemahaman dan praktik beragama yang moderat di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang multikultur.
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  7. Status Manusia dalam Antroposen.Rangga Kala Mahaswa - 2019 - Cogito: Jurnal Mahasiswa Filsafat 5 (2):93-108.
    Artikel ini akan membahas perdebatan dan status manusia dalam Antroposen. Antroposen secara populer dikenal sebagai bagian dari rentang skala waktu geologis ketika aktivitas manusia dianggap memiliki pengaruh secara global pada sistem geologi bumi. Akan tetapi, hanya Holosen yang masih dipertahankan secara formal hingga saat ini. Tesis Antroposen membawa pro dan kontra di antara peneliti geologi. Mereka yang mendukung Antroposen tetap bersikukuh bahwa Antroposen nyata dan perlu untuk diratifikasi. Sedangkan bagi mereka yang kontra justru menganggap, Antroposen hanya gairah spekulasi yang tidak (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  8. Rasionalitas Teknologis Herbert Marcuse.Rangga Kala Mahaswa - 2016 - Lsfcogito.Org.
    Artikel ini memaparkan perihal gagasan rasionalitas teknologis Herbert Marcuse dalam kerangka filsafat teknologi. Dalam perkembangannya filsafat teknologi Herbert Marcuse mengalami peluang kemajuan dan juga celah-celah kritik. Selain itu, rasionalitas teknologis sangat berpengaruh terhadap perang melawan strategi neo-liberal. Karena dalam rasionalitas teknologis memuat seluruh siasat kapitalisme dalam melakukan strategi seperti halnya membuka jalur demokrasi, memanipulasi media dan bahasa, serta menelurkan nalar positivistik dalam segala kegiatan kemanusiaan yang justru telah menyengsarakan seluruh aspek kehidupan. Perkembangan rasionalitas teknologis dalam lingkaran Teori Kritis, karenanya, masih (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  9. Vitalisme Spiritual Henri Bergson.Khoiril Maqin - 2014 - Jurnal Filsafat Cogito 1 (1):13-19.
    Materialisme dan mekanisme memandang yang hidup tidak lebih dari benda. Penganut materialisme, melihat organisme hidup dipandang seperti mesin yang rumit. Bagian-bagiannya saling tergantung dan mempengaruhi. Sedangkan mekanisme melihat organisme hidup hanya berdasarkan hukum kimia-fisika. Segala sesuatunya cukup diterangkan melalui rumus-rumus yang rumit. Lawan dari dua paham itu adalah vitalisme. Menurut kaum vitalisme organisme hidup secara fundamental berbeda dari entitas non-hidup. Pada dasarnya diatur oleh prinsip-prinsip yang berbeda dari hal-hal yang mati. Ada dua kutub vitalisme: biologis dan spiritual. Artikel ini akan (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  10. Kosmovisi dan Realitas: filosofi masing-masing.Roberto Thomas Arruda - 2024 - Terra à Vista.
    Kosmovisi Adalah Istilah yang seharusnya berarti seperangkat fondasi yang darinya muncul pemahaman sistemik tentang Alam Semesta, komponen-komponennya sebagai kehidupan, dunia tempat kita hidup, alam, fenomena manusia, dan hubungan mereka. Oleh karena itu, ini adalah bidang filsafat analitis yang disuplai oleh ilmu pengetahuan, yang tujuannya adalah pengetahuan yang terkumpul dan berkelanjutan secara epistemologis tentang segala sesuatu yang ada dan terkandung dalam diri kita, yang mengelilingi kita, dan yang berhubungan dengan kita dengan cara apa pun. Ini adalah sesuatu yang sama tuanya dengan (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  11. Problem Aksiologis Penggunaan Subjek Manusia Dalam Kasus Hipotermia Nazi.Banin Diar Sukmono - 2017 - Cogito: Jurnal Mahasiswa Filsafat 4 (1):45-57.
    Artikel ini bertujuan untuk memperlihatkan pentingnya prinsip penghargaan atas subjek dalam penelitian ilmiah. Dengan menjadikan kasus hipotermia Nazi sebagai contoh, artikel ini akan menunjukkan masalah yang terjadi saat prinsip penghargaan atas subjek absen dalam andaian aksiologis penelitian. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah evaluasi kritis dalam tataran prinsip dan kerangka riset. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ketidakhadiran prinsip penghargaan atas subjek adalah konsekuensi logis atas lemahnya kerangka riset yang dijalankan Nazi dalam penelitian hipotermianya. Dengan kata lain, problem non-epistemik yang tidak (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  12. I Struktur Logis Perilaku Manusia.Michael Richard Starks - 2020 - Las Vegas, NV USA: Reality Press.
    Ini adalah pendapat saya bahwa tabel intensionality (rasionalitas, kesadaran, pikiran, pikiran, bahasa, kepribadian dll) yang menonjol di sini menggambarkan lebih atau kurang akurat, atau setidaknya berfungsi sebagai heuristic untuk, bagaimana kita berpikir dan berperilaku, dan sehingga mencakup tidak hanya filsafat dan psikologi, tetapi segala sesuatu yang lain (sejarah, sastra, matematika, politik dll). Perhatikan terutama bahwa intensionalitas dan rasionalitas sebagai I (bersama dengan Searle, Wittgenstein dan lain-lain) melihatnya, mencakup baik sistem linguistik pertimbangan sadar 2 dan tidak disadari otomatis sistem prelinguistik 1 (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  13. Pernyataan tentang kemustahilan, ketidaklengkapan, Paraconsistency,Undecidability, Randomness, Komputabilitas, paradoks, dan ketidakpastian dalam Chaitin, Wittgenstein, Hofstadter, Wolpert, Doria, da Costa, Godel, Searle, Rodych, Berto, Floyd, Moyal-Sharrock dan Yanofsky.Michael Richard Starks - 2019 - Las Vegas, NV USA: Reality Press.
    Hal ini sering berpikir bahwa kemustahilan, ketidaklengkapan, Paraconsistency, Undecidability, Randomness, komputasi, Paradox, ketidakpastian dan batas alasan yang berbeda ilmiah fisik atau matematika masalah memiliki sedikit atau tidak ada dalam Umum. Saya menyarankan bahwa mereka sebagian besar masalah filosofis standar (yaitu, Permainan bahasa) yang sebagian besar diselesaikan oleh Wittgenstein lebih dari 80years yang lalu. -/- "Apa yang kita ' tergoda untuk mengatakan ' dalam kasus seperti ini, tentu saja, bukan filsafat, tetapi bahan baku. Jadi, misalnya, apa yang seorang matematikawan cenderung mengatakan (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  14. Struktur logis kesadaran.Michael Richard Starks - 2020 - Las Vegas, NV USA: Reality Press.
    Ini adalah pendapat saya bahwa tabel intensionality (rasionalitas, kesadaran, pikiran, pikiran, bahasa, kepribadian dll) yang menonjol di sini menggambarkan lebih atau kurang akurat, atau setidaknya berfungsi sebagai heuristic untuk, bagaimana kita berpikir dan berperilaku, dan sehingga mencakup tidak hanya filsafat dan psikologi, tetapi segala sesuatu yang lain (sejarah, sastra, matematika, politik dll). Perhatikan terutama bahwa intensionalitas dan rasionalitas sebagai I (bersama dengan Searle, Wittgenstein dan lain-lain) melihatnya, mencakup baik sistem linguistik pertimbangan sadar 2 dan tidak disadari otomatis sistem prelinguistik 1 (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  15. Dari Kritik Positivisme menuju Penalaran Metadisipliner. [REVIEW]Rangga Kala Mahaswa - 2016 - Cogito: Jurnal Mahasiswa Filsafat 3 (2):185-193.
    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan bukti dari pencapaian intelektual manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak semata-mata dibuktikan melalui wujud kemajuan “cepat-saji” dalam praksis kehidupan. Zaman sekarang segala hal mudah dicari dan didapat, mulai dari memesan online makanan hingga mengunduh referensi ilmu pengetahuan. Kematangan proses keilmuan tidak dapat terlepas dari berbagai lintas peristiwa historis revolusi ilmu pengetahuan.
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  16. Apakah perilaku tidak sadar otomatis kita mengungkapkan diri kita yang sebenarnya dan tersembunyi kebenaran tentang alam semesta? -Sebuah review dari 'Kekuatan versus Kekuatan- determinan tersembunyi perilaku manusia-penulis resmi otoritatif edisi ' (Power vs Force-the hidden determinants of human behavior) oleh David Hawkins (2012) (edisi asli 1995)(Review direvisi 2019). [REVIEW]Michael Richard Starks - 2020 - Selamat Datang di Neraka di Bumi Bayi, Perubahan Iklim, Bitcoin, Kartel, Tiongkok, Demokrasi, Keragaman, Disgenik, Kesetaraan, Peretas, Hak Asasi Manusia, Islam, Liberalisme, Kemakmuran, Web, Kekacauan, Kelaparan, Penyakit, Kekerasan, Kecerdasan Buatan, P.
    Saya sangat terbiasa dengan buku aneh dan khusus orang, tapi Hawkins berdiri keluar karena penggunaan teknik sederhana untuk menguji ketegangan otot sebagai kunci untuk "kebenaran" dari segala jenis pernyataan apa pun-i. e., bukan hanya untuk Apakah orang yang diuji percaya, tapi apakah itu benar-benar benar! Apa yang terkenal adalah bahwa orang akan menunjukkan otomatis, gangguan fisiologis dan psikologis pingsan untuk apa saja mereka terpapar-gambar, suara, sentuhan, bau, ide, orang. Jadi, membaca otot untuk mengetahui perasaan mereka yang sebenarnya tidak radikal sama (...)
    Download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark